Selamat datang di Novo Olshop ! Pilih barang yang anda inginkan dan sms atau WA ke 0838 4000 1415

Selasa, 30 Mei 2017

Lukisan Raden Saleh : Bupati Magelang Pertama

Lukisan dipublikasikan Pertama Kali Tanggal 19 Desember 2013
oleh Novo Indarto


Membicarakan lukisan ini tidak akan pernah lepas dari mengaduk-aduk sejarah pelukisnya.  Lukisan ini merupakan lukisan Raden Saleh (1807 - 23 April 1880) seorang pelukis legendaris Indonesia.  Ada sedikit pro kontra tentang judul lukisan ini.  Sebagian mengatakannya sebagai "Javanese Nobleman" atau "Pengantin Jawa" sementara sebagian lain mengatakan sebagai "Regent of Magelang and His Wife" (bukan penulis yang memberikan judul lukisan).

Satu yang jelas, lukisan ini sekarang menjadi koleksi pribadi Agung Rai Museum of Art atau ARMA milik Agung Rai pengusaha dan pecinta seni di Bali.  Lukisan ini konon dibuat tahun 1837, dibeli dari hasil lelang di Singapura dengan harga 280 USD dengan judul "Regent of Magelang and His Wife".  

Dari angka tahun pembuatannya, lukisan ini dibuat di Belanda pada umur 30 tahun, setahun sebelum ia pergi ke Jerman.  Lukisan potret semacam ini ia pelajari dari Cornelis Kruseman sang pelukis istana Belanda.  Sebelumnya, antara tahun 1816 - 1823, Raden Saleh kecil menjadi asisten A.A.J. Payen, seorang pelukis Belgia yang mengajarinya melukis tipe-tipe orang di Jawa. 

Bukan rahasia bahwa Raden Saleh sangat terinspirasi oleh Pangeran Diponegoro dan hal-hal di sekitarnya (tidak akan dibahas disini).  Bukan rahasia pula bahwa Raden Saleh masih berkerabat dengan trah Danuningrat sang bupati Magelang.  Pada tahun 1852 - 1853, Raden Saleh berkunjung ke Magelang untuk membuat sketsa penangkapan Pangeran Diponegoro.  Sebenarnya sangat mungkin kalau Raden Saleh juga menggambar bupati Magelang saat itu yaitu Danuningrat II.  Masalahnya, lukisan "Regent of Magelang and His Wife" tadi selesai dilukis tahun 1837.  Lalu bupati keberapa yang ia lukis?

Dari segi kronologis angka tahun saja, satu-satunya kemungkinan hanyalah bupati pertama alias Danoekromo.  Tentu saja dengan asumsi judul lukisan tersebut adalah benar "Regent of Magelang and His Wife".   Apabila benar Danoekromo, lalu bagaimana logikanya?  Di titik ini kita harus mengingat kembali jalan hidup Raden Saleh.  Ia pernah mengikuti Payen keliling pulau Jawa untuk melukis aneka karakter orang di Jawa.  Tidak jelas memang umur berapa ia saat itu, namun dari tahun jabatan Prof. Caspar Georg Karl Reinwardt (pendiri Kebun Raya Bogor) yang menjabat tahun 1816 - 1823, maka Raden Saleh mengikuti Payen pada rentang umur 10 - 16 tahun.  Usia yang sangat muda namun sudah cukup dewasa untuk ukuran masa itu.

Pada rentang tahun  1816 - 1823 inilah kemungkinan besar Raden Saleh kecil mampir ke Magelang bertemu dengan kerabatnya Danoekromo yang belum lama menjabat menjadi regent.  Bisa dibayangkan Raden Saleh kecil mungkin sangat terkesan dengannya sehingga membuat sketsa.  Sketsa tersebut ia selesaikan atau dibuat ulang menjadi sebuah lukisan potret saat ia di Belanda berhasil mempelajari cara membuat lukisan potret.  Sebuah analogi yang sama dengan lukisan penangkapan Pangeran Diponegoro dimana ia datang ke lokasi TKP di Magelang tahun 1852 - 1853 dan membuat sketsa, (bukan melukis di tempat karena lukisan baru selesai 1857, bukan pula membuat foto modern yang baru ditemukan 1838 oleh Daguerre di Prancis).


Tidak ada komentar:

Posting Komentar